Mas/kang/bang beli sirup stroberi( biasanya orang indonesia bingung antara stroberi dan arbei ), jangan lupa beli es nya ya ! tanpa sadar kita mengucapkan kata serapan dari belanda, dalam bahasa Belanda es = ijs, sirup = stroop . Ada juga yang lain seperti alpukat(avocaat), sirsak(zuurzak),sardencis( sardientjes) yang merupakan kata kata yang biasa dipakai sehari hari, Mamat ! cepat ke pasar(passeur)
ada belanjaan ibu yang kurang, satu bungkus margarine(margarine), dan 2 butir kol(kool) buat bikin sop(soup) ! Eits tunggu mat, JANGAN LUPA kalo keluar pake SANDAL(sandalen) jangan bikin malu ibu ! xixixixi...
Well, mungkin karena Bangsa Indonesia sudah sangat lama berinteraksi dengan orang Belanda ( saya mengatakan berinteraksi bukan dijajah ) maka kata kata, bahasa, makanan, budaya dan lain lainnya banyak yang bercampur. Tetapi, bahasa dan kebiasaan yang merupakan jendela kebudayaan suatu bangsa banyak terasa pengaruh nya seperti kebudayaan minum teh (thee) yang sakral bagi orang jepang dan china, lalu banyak diikuti oleh orang eropa, padahal orang Indonesia sudah melakukan konsumsi teh sejak berabad abad yang lalu dan telah menjadi minuman biasa saja.
Di Bandung, yang sejak dulu merupakan daerah yang bisa dikatakan terbuka terhadap budaya asing banyak terlihat percampuran kultur nya, mulai dari bangunan bangunannya, makanan, dan lain lainnya. Ada perkedel Bondon yang alamatnya ada di tulisan saya sebelumnya( perkedel = frikadel ) yang merupakan makanan yang mudah diterima dan umum di sajikan, sering disajikan pada masakan soto bandung. Belum lagi bistik/bestik(biefstuk) yaitu masakan daging berkuah kecap agak manis yang disajikan bersama irisan kentang, wortel(wortel),buncis(boontjes) plus dengan saus tomat(tomaat) sebagai penambah cita rasa.
Masih banyak lagi kuliner Bandung yang terpengaruh kultur Belanda, seperti kueSus(Soes),panekuk(pannenkoek,pancake=english ), sosibrod(saucijzenbrood), pastel(pastei) yang merupakan makanan yang biasa dijumpai di Bandung.Orang Belanda yang bercita rasa cheese/milk dalam pemilihan makanan, terlihat juga dalam selera kudapan dan masakan beberapa orang bandung(terutama di perkotaan). Kue kue seperi kue keju (kastangel) yang merupakan kue kering wajib pada hari raya lebaran, lidah kucing(kattentong,kat=kucing dan tong=lidah ) yang juga kue kue "resmi" hari raya yang hampir disetiap ruang tamu pada hari lebaran di sajikan berjejeran dalam topples(stoffles) bersama kaastangel dan kue nastar, nastar adalah sama sama kue "kumpeni" lokal yaitu kue kering berisi selai(gelei) nanas(ananas).
Ada juga kata kata lainnya seperti, sosis(soucijs), puding(pudding), koki(kokkin), kopi(koffie), permen(pepermunt), biskuit(biscuit), kue Tar(Taart).Ada juga yang terserap kedalam bahasa daerah, Dawegan(Sunda) = Kelapa Muda, tetapi terserap karena salah tanggap bahasa. begini ceritanya, ada seorang Belanda yang memerintahkan kepada seseorang anak muda : " jongere, down again that coconut ", terdengar sayup sayup dari jauh oleh orang pribumi Sunda yang terdengar hanya 'down again' yang tersamarkan.. "ooo eta teh ngaranna dawegan ceuk walanda mah nya "(ooo itu namanya dawegan kata orang belanda sih ). Jadi kata kata dawegan sampai sekarang dipakai,, wakakakakakaka ( kebenaran cerita ini diragukan banget hehehe )
okee Joy,, enjoy your life ,, "kuliner emang enak tapi lebih enak ": lekker eten zonder betalen alias gratisaaaan alias di traktir(trakteren) wakakakaka......
No comments:
Post a Comment